DAERAHFEATUREDJOURNAL-XNEWSUNCATEGORIZED

Aksi Walhi Tolak Tambang di Laut Beriga Dikritik Aliansi Pemuda Babel Bersatu

PANGKALPINANG, JOURNALARTA.Com – Aksi unjuk rasa yang dipimpin oleh Walhi Bangka Belitung menolak tambang di laut Desa Beriga, Kabupaten Bangka Tengah memicu reaksi dari sekelompok pemuda yang mengatasnamakan diri Aliansi Pemuda Babel Bersatu. Mereka menggelar aksi tandingan di depan kantor PT Timah Tbk di Pangkalpinang, Senin (28/10/2024).

Koordinator Aliansi Pemuda Babel Bersatu, Salman Ahda Ferdian menyampaikan kritik keras terhadap tindakan Walhi. Ia menuduh Direktur Eksekutif Walhi Babel, Ahmad Subhan Hafiz sebagai sosok yang membuat kegaduhan.

“Kami tahu siapa Ahmad Subhan itu. Dia adalah pengacau yang selama ini mengusik ketenteraman di wilayah hukum Bangka Belitung,” ujarnya.

Salman menyebut, masyarakat yang menggelar aksi penolakan itu seharusnya menyadari bahwa PT Timah memiliki legalitas untuk melakukan tambang.

“Kami menilai yang disuarakan masyarakat hari ini sia-sia saja karena mereka melawan PT Timah yang notabenenya berkontribusi di Bangka Belitung,” tegasnya.

Dia meminta Walhi untuk tidak mencuci otak masyarakat dengan melawan perusahaan yang sudah jelas beroperasi sesuai aturan. Selain itu, Salman juga menyoroti latar belakang Ahmad Subhan yang dianggapnya tidak konsisten.

“Kami tahu sepak terjang Ahmad Subhan sejak menjadi mahasiswa. Jangan sok bersih menolak tambang timah. Kami tahu dari siapa saja sumber dana yang kau dapatkan sejak menjadi aktivis hingga sekarang,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Salman mengklaim bahwa Ahmad Subhan pernah mengajukan proposal kepada PT Timah Tbk untuk kegiatan tertentu, dan kini berperan sebagai penentang.

“Ini sekarang sok menjadi pembangkang seolah tidak butuh orang. Jangan sok idealis, tidak selamanya kau jadi Direktur Eksekutif Walhi Babel,” tegasnya.

Meskipun mengkritik aksi penolakan yang diinisiasi oleh Walhi, Salman mengakui bahwa masyarakat berhak untuk menyampaikan pendapat.

“Sah-sah saja masyarakat menolak, tapi saya jijik dengan sosok yang mencuci otak masyarakat untuk menggelar aksi di depan PT Timah. Wajar pihak PT Timah enggan menerima peserta aksi, karena mereka bekerja sesuai aturan yang berlaku, bukan menambang ilegal,” sebut Salman.

Pernyataan-pernyataan Salman mencerminkan ketegangan yang semakin meningkat antara pihak yang mendukung kegiatan penambangan dan mereka yang menolak.

Aliansi Pemuda Babel Bersatu bertekad untuk memperjuangkan hak mereka sebagai pendukung legalitas tambang yang diyakini memberikan kontribusi positif bagi masyarakat Bangka Belitung.

Aksi yang diadakan oleh Aliansi Pemuda Babel ini bukan hanya sekadar protes, namun ini adalah seruan untuk menjaga ketenteraman dan mendukung kegiatan yang dianggap sah dan menguntungkan bagi daerah.

Dengan semangat yang menggebu, mereka berkomitmen untuk menyuarakan dukungan terhadap PT Timah, sambil menyerukan agar masyarakat tidak terprovokasi oleh kepentingan tertentu yang dapat merugikan semua pihak.

Melalui protes ini, Aliansi Pemuda Babel Bersatu berharap dapat menciptakan dialog yang lebih konstruktif antara perusahaan, pemerintah, dan masyarakat. Mereka ingin agar semua suara didengar dan dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan yang berpengaruh pada masa depan Bangka Belitung. (*/KBO Babel).


Eksplorasi konten lain dari JournalArta

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

What's your reaction?

Related Posts

1 of 1,038

Komentar

Beri Komentar Anda