NEWSUNCATEGORIZED

Dewan Energi Nasional Memprediksi Indonesia Capai Net Zero Emissions pada 2060

SUMBAR, JOURNALARTA.Com – Dewan Energi Nasional (DEN) memprediksi pada tahun 2060, Indonesia mampu mencapai keseimbangan emisi karbon atau net zero emissions (NZE). Artinya, jumlah emisi karbon yang diserap akan seimbang dengan yang dihasilkan, sehingga dampak negatif terhadap lingkungan dapat ditekan secara signifikan.

Untuk mencapai hal tersebut, sangat penting menjaga neraca energi yang mencakup konsumsi dan produksi yang berbasis pada sumber daya dalam negeri.

Hal itu seperti diungkapkan Anggota Pemangku Kepentingan Dewan Energi Nasional, As Natio Lasman di Padang, Sumatera Barat (Sumbar), mengutip antara.com, Rabu (6/11/2024).

Menurut Natio Lasman, dalam upaya menurunkan emisi karbon diperlukan komitmen global yang diwujudkan dalam bentuk sertifikasi karbon. Dengan langkah ini, maka setiap negara harus berkomitmen mengurangi dampak karbon termasuk emisi yang dihasilkan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) sebagai penyumbang karbon terbesar.

Indonesia khususnya di Solok Selatan, Sumbar memiliki potensi besar dalam pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) berupa Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTPB).

“Potensi panas bumi tersebut harus bisa dimanfaatkan sebagai upaya menekan, atau langkah awal untuk beralih kepada penggunaan EBT,” katanya.

Natio menuturkan, saat ini Indonesia masih bergantung dengan penggunaan energi fosil seperti minyak bumi, gas dan batu bara. Selain berkontribusi terhadap gas rumah kaca, ketersediaan energi tersebut juga terbatas.

Kondisi itu semakin rumit menyusul tensi geopolitik internasional seperti peperangan yang secara tidak langsung berdampak, dan bisa mengganggu jalur pasokan energi yang selama ini diimpor oleh Indonesia.

“Untuk itu kita harus ikut andil dalam pengurangan emisi karbon termasuk mengikuti perkembangan net zero emissions,” tuturnya.

Sementara itu, Ketua Pusat Studi Lingkungan Hidup Universitas Andalas, Mahdi mengatakan persoalan energi erat kaitannya dengan kebutuhan energi yang terus meningkat, apalagi hampir semua aktivitas bergantung pada ketersediaan energi.

“Keadaan ini menuntut solusi yang tidak hanya fokus pada pemenuhan kebutuhan energi, tetapi juga menjaga keberlanjutan lingkungan demi masa depan yang lebih baik,” pungkasnya.(*)

Sumber : Antara

What's your reaction?

Related Posts

1 of 1,061

1 Komentar

Beri Komentar Anda