ADVERTORIALNEWSPOLITIK

Diduga Tidak Ditangani Dokter Spesialis, Aldo Pasien di RSUD Depati Hamzah Meninggal Dunia

PANGKALPINANG, JOURNALARTA.COM – Salah satu pasien Aldo (12) warga desa Pedindang, Kabupaten Bangka Tengah yang diduga lamban mendapatkan penanganan dari dokter spesialis di RSUD Depati Hamzah, Kota Pangkalpinang akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya.

Yanto, Ayah kandung dari almarhum Aldo menjelaskan jika sebelum dibawa ke RSUD Depati Hamzah, dirinya sempat membawa anaknya ke dua dokter praktek di Pangkalpinang. Namun dikarenakan tidak kunjung membaik, akhirnya salah satu dokter praktik menyarankan untuk dibawa ke RS dengan memberikan hasil laboratorium.

“Sebelumnya pada hari Selasa, empat hari sebelum dilarikan ke RSUD Depati Hamzah, anak kita ini memang terkena demam tinggi dan langsung kita bawa ke salah satu dokter praktek di Pangkalpinang. Sudah diberikan obat-obatan tapi tidak kunjung sembuh. Sampai akhirnya pada hari Jumat kita bawa lagi ke dokter praktek itu untuk minta rawat inap,” ujar Yanto kepada wartawan dikediamannya pada Rabu (4/12/24) sore.

“Tapi sebelum rawat inap, diwajibkan cek darah terlebih dahulu. Melihat hasil itu, dokter praktek ini menyarankan untuk dibawa ke rumah sakit. Akhirnya kita bawalah ke RSUD Depati Hamzah dihari sabtu jam 11 siang,” sambungnya.

Yanto menerangkan, sesampainya di RSUD Depati Hamzah, Aldo langsung ditangani dokter umum di IGD karena diagnosa awal anaknya terserang Demam Berdarah (DBD). Namun lanjutnya berdasarkan penuturan dokter umum kalau anaknya harus ditangani oleh dokter spesialis Jantung.

Namun yang jadi sesal dari Yanto, dari hari Sabtu (30/11/24) saat anaknya diantarkan ke RSUD Depati Hamzah hingga hari Minggu (1/12/24) tidak juga mendapatkan penanganan dari dokter spesialis Jantung yang diketahui berinisial (RN), sampai akhirnya Aldo menghembuskan nafas terakhirnya.

Usai Aldo menghembuskan nafas terakhirnya, Yanto dengan tegas meminta dokter RN untuk datang karena ingin mengetahui penyakit yang sebenarnya diderita anaknya itu.

” Dokter umum mengatakan kalau anak saya meninggal karena sakit DBD dan hama menyerang jantung. Tapi penanganannya dokter Jantung” ujarnya.

” Setau saya, anak saya tidak ada riwayat penyakit jantung, termasuk dari keturunan-keturunan kami”, tambahnya.

Yanto mengatakan yang menjadi sesalnya saat dokter Spesialis Jantung RN itu datang, dengan santai ia menjawab kalau baru akan menanganinya pada hari Senin (2/12/24).

Mendengar jawaban ini, ia yang telah kehilangan buah hatinya merasa terpukul. Yanto berharap dokter RN dikenakan sanksi yang setimpal agar kedepannya kejadian serupa tidak terulang kepada orang lain.

“Kami sebenarnya tidak mau mempermasalahkan ini, tapi apakah kedepannya akan seperti ini terus?, kita mau dokter itu (RN) dipecat bila perlu. Jangan sampai kejadian ini terulang kepada orang lain. Buat apa kami datang dan mempercayakan kesembuhan anak kami kepada dokter jika dokternya saja tidak memperdulikan keselamatan pasien,” tegasnya.

Hingga berita ini diterbitkan, awak media telah berupaya konfirmasi ke Direktur RSUD Depati Hamzah, dr. Della Rianadita, namun sampai saat ini belum memberikan tanggapan yang kabarnya masih berada diluar kota.(Tim/Red)

What's your reaction?

Related Posts

1 of 1,061

Beri Komentar Anda