NEWSTECHNO

Gubernur Babel Serahkan 132 Smartphone Kepada Penyuluh Pertanian Lapangan

132 smartphone pun diberikan kepada PPL di kabupaten/kota se-Babel, agar lebih serius dan fokus dalam membimbing petani

Pangkalpinang, Journalarta.com – Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman berikan 132 buah smartphone kepada Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) se-Babel dalam pelaksanaan Bimbingan Teknis Bagi Penyuluh dan Petani di Rumah Dinas Gubernur Babel, Mahligai Serumpun Sebalai, Jumat (22/1/21).

132 smartphone pun diberikan kepada PPL di kabupaten/kota se-Babel, agar lebih serius dan fokus dalam membimbing petani.

Pemprov. Babel terus mendorong serta mensosialisasikan program tanaman porang dan jahe merah kepada PPL yang akan membantu petani. Komoditi ini dipilih karena cocok untuk ditanami di tanah Babel.

Gubernur Erzaldi memastikan ketersediaan offtaker yang akan membeli hasil produksi antara lain, perusahaan BUMD dan luar BUMD, PT Paidi Porang Indonesia.

Kegiatan ini mendorong PPL untuk berkarya sekaligus memotivasi para petani agar memperoleh hasil produksi yang maksimal, sebagai upaya menambah nilai dari hasil produksi petani Babel.

Baca juga :  Erzaldi Rosman Tetapkan Porang Sebagai Komoditas Unggulan di Babel

Gubernur Erzaldi menyampaikan, alat komunikasi ini digunakan untuk memantau bersama semua komoditi di bawah naungan PPL, serta mempermudah komunikasi yang membahas tentang masalah pertanian dan pelaporan segala aktivitas pertanian.

“Petani harus dibantu, PPL juga harus selalu mengupdate kemampuannya,” ungkapnya.

Peningkatan Ekonomi Nasional (PEN) Program budi daya porang dan jahe merah dilaksanakan melalui bantuan pemerintah yang tidak lagi diberikan secara tunai atau langsung tetapi melalui sistem Kredit Usaha Rakyat (KUR) perbankan. Jadi bantuan diberikan dalam bentuk kebutuhan seperti pupuk dan sebagainya.

“Kami ingin para penyuluh mendapat ilmu sebelum mereka sosialisasikan tentang dua komoditi baru di Babel ini kepada petani-petani,” ungkapnya.

Harapannya, PPL dapat mencapai tujuannya antara lain, membantu petani daerah, meningkatkan produksi sesuai dengan target, menanam porang di lahan seluas 1000 hektar, dan memiliki pabrik pengelola produksi.

“Walaupun perjuangannya cukup berat dan bibit masih belum banyak tersedia, tapi dengan manajemen yang baik, tujuan kita bersama pasti bisa terwujud,” pungkasnya.


Eksplorasi konten lain dari JournalArta

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

What's your reaction?

Related Posts

Tinggalkan Komentar