Trump dianggap telah menghasut pendukungnya
Journalarta.com – Twitter menegaskan tak akan mengizinkan Donald Trump membuat akun lagi usai memblokir akun Presiden ke-45 AS itu secara permanen pada 9 Januari lalu.
Pemblokiran secara permanen akun tweeter Donald Trump itu terjadi akibat penyerbuan pendukung Trump ke gedung Kongres US Capitol pada 6 Januari lalu.
Trump dianggap telah menghasut pendukungnya untuk menyerbu US Capitol saat pengesahan kemenangan Joe Biden.
Chief Financial Officer (CFO) Twitter, Ned Segal, menyatakan sekalipun Trump kembali maju jadi capres AS, pihaknya tak akan mengizinkannya kembali ke platform.
Baca juga : Twitter Secara Resmi Telah Membekukan Akun Donald Trump
“Kebijakan kami dirancang untuk memastikan bahwa orang tidak menghasut kekerasan,” kata Segal dalam wawancara dengan CNBC seperti dikutip dari AFP pada Rabu (10/2/21) waktu setempat.
“Dan jika ada yang melakukan itu, kami harus menghapus mereka dari layanan dan kebijakan kami tidak mengizinkan orang untuk kembali,” lanjutnya.
Trump merupakan pengguna Twitter yang aktif selama masa kampanye dan saat menjabat Presiden AS dengan 80 juta pengikut pada saat akunnya diblokir.(**)
Sumber : Kumparan
Baca juga : Resmi Dilantik Jadi Presiden AS, Joe Biden Teken Tiga Dokumen
Eksplorasi konten lain dari Journalarta
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.