Albertus Sumbogo Sebut Kepemimpinan Bambang Wuryanto Melahirkan Kader Bermental Bebek
Semarang, Journalarta.com – Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Purworejo sekaligus deklarator Ganjar Pranowo capres, Albertus Sumbogo menyebut kepemimpinan Bambang Wuryanto melahirkan kader bermental bebek dan babu, Anggota Komisi I DPR RI Dede Indra Permana Soediro beranggapan sebaliknya. Menurut Dede, saat dipimpin Bambang Wuryanto, PDI Perjuangan Jateng justru menorehkan banyak prestasi elektoral.
Dede yang juga Wakil Bendahara DPD PDI Perjuangan Jateng mengatakan, perolehan 42 kursi dari total 120 kursi di DPRD Jateng periode 2019-2024 terjadi di era kepemimpinan Bambang Wuryanto atau akrab disapa Bambang Pacul.
Perolehan kursi tersebut juga naik signifikan dari pemilu legislatif 2014. Saat itu PDI Perjuangan memperoleh 27 dari total 100 kursi DPRD Jateng.
PDI Perjuangan Jateng juga meraih hasil gemilang di Pilkada serentak 2020. Dede mengungkapkan, dari 21 kabupaten/kota di Jateng yang menggelar Pilkada, PDI Perjuangan menang di 17 daerah. Hal itu juga semakin menegaskan Jateng sebagai “kandang banteng”.
Yang tak kalah penting, lanjut dia, kemenangan Ganjar Pranowo di Pilgub Jateng 2013 dan 2018 terwujud karena barisan partai solid dan tegak lurus menjalankan rekomendasi dari Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Saat itu, lanjut dia, semua kader PDI Perjuangan mulai dari struktur partai, anggota DPRD, hingga kepala daerah bergotong royong untuk memenangkan Ganjar Pranowo. Tidak sedikit sumbangan moril maupun materiil yang dikeluarkan.
Karenanya Dede meminta Albertus Sumbogo yang juga Ketua DPC Seknas Ganjar Indonesia (SGI) Purworejo melihat perkembangan prestasi elektoral di Jateng dari kenaikan kursi, baik di legislatif maupun di eksekutif. Dia juga berharap Sumbogo tertib dalam berorganisasi karena Ketua Umum PDI Perjuangan belum menentukan siapa yang akan diusung pada Pilpres 2024 nanti. Menurut dia, seharusnya seorang kader, terlebih masuk dalam struktur partai selalu berkoordinasi dan tidak terjebak dalam arus di luar garis partai.
“Bagaimanapun Pak Sumbogo terikat di kepengurusan partai. Langkah, sikap, dan tindakan hendaknya tegak lurus dengan struktur diatasnya, sehingga tidak masuk dalam ambisi pribadi seseorang,” tandasnya.
Dede lantas menyindir, ambisi politik seseorang tidak selalu tercermin dari kata-kata yang diucapkan. Namun akan lebih terlihat dari langkah dan perbuatan di lapangan.
“Orang boleh mengatakan tidak mikir capres, tidak mau, tetapi jika masyarakat menginginkan saya bersedia. Namun kemudian bergerak melalui tangan orang lain. Kalau begitu sami mawon dan biasa orang politik seperti itu,” paparnya.(Red/Strateginews)
Eksplorasi konten lain dari Journalarta
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.