DaerahNews

Ketua DPD HNSI Babel Dukung Beraktivitasnya Tambang Rakyat Di Jalan Laut Bangka

Ratusan Masyarakat Penambang Rakyat di Jalan Laut Gelar Aksi Damai Pasca Ditutupnya Tambang

Bangka, Journalarta.com — Masyarakat Penambang Inkonvensional (TI) Rakyat, di lingkungan Jalan Laut mengadakan aksi damai sekaligus musyawarah paska tambangnya di tutup oleh Mapolres Kabupaten Bangka, Jum’at (18/3/22).

Di ketahui, penutupan tambang timah Rakyat di jalan laut kampung pasir kabupaten Bangka bermula atas statmen Ketua DPC HNSI Bangka di beberapa media online, dan adanya surat dari Ketua LBH HKTI Bangka Belitung meminta agar tambang tersebut di tutup total dengan dalil lokasi tersebut merupakan lokasi DAS, Magrove dan Bakau.

Ahmad Jawahir, Tokoh Masyarakat di lingkungan Jalan Laut mewakili masyarakat Jalan Laut, Kampung Pasir dan Aik Anyut yang melakukan Aksi Damai di lokasi tambang, Jumat (18/03) meminta kapada Kapolres Bangka agar tambang rakyat dibuka kembali.

“Kami berharap itu bisa berjalan kembali, sudah distop dari mulai kemarin sampai hari ini, otomatis dengan berhenti nya aktivitas penambangan rakyat disini otomatis masyarakat kan jadi heboh ini kan masyarakat penambang, maka pertemuan pada siang hari ini, sesungguhnya mencari solusi agar bisa TI tambang rakyat ini bisa mulai kembali, maksudnya seperti itu. Kalo misalnya dalam satu hari dua hari ini tidak nanti mungkin bisa heboh lagi gitu loh,” ungkap Ahmad Jawahir.

Ahmad Jawahir mengatakan pihak rakyat akan mengutus kepala lingkungan (Kaling) dari tiga kampung untuk menghadap Kapolsek Bangka, berharap agar Tambang tersebut bisa bekerja kembali.

“Oleh karena itu kami mengutus warga dan penambang dan bapak Kaling 3 kampung ya itu kaling Jalan laut, kaling kampung pasir, kaling air anyut beserta RT nya untuk menghadap bapak kapolres, agar bapak kapolres itu ya bisa melunak untuk bisa mengembalikan posisi tambang rakyat itu bisa di mulai kembali, paling lambat harusnya hari senin lah, ini kalo terlalu lama berhenti seperti ini dua hari saja sudah tidak karu karuan gitu loh. Apa lagi sampai berminggu-minggu mangkanya pertemuan pada hari ini dengan aksi damai seperti ini muda mudahan ya bapak bapak penentu kebijakan itu bisa mengertilah gitu,” harapnya.

Terkait dengan statemen dan surat dari Ketua DPC HNSI Bangka dan Ketua LBH HKTI Bangka Belitung, Ahmad Jawari menjelaskan bahwa lokasi tambang tersebut bukanlah lokasi DAS ataupun Sungai.

“Kepada orang yang menghentikan aktivitas ini sesungguhnya jangan terlalu zholim seperti itu kami ini menambang di daerahnya sendiri, bukan DAS itu bukan Sungai tapi itu kolong yang pernah di tinggalkan oleh PT Timah zaman dahulu,”tegasnya.

” Jangan terlalu mengganggu orang lain gitu loh, kami kan tidak ada masalah penambang akur semuanya dengan warga akur dengan siapapun akur di sini tidak ada gejolak, tetapi dengan adanya orang yang menghentikan seperti ini jadi gejolaknya luar biasa, oleh karena itu kami berpesan kepada bapak yang hebat tadi yang menyetop tadi kami mohon agar segera di cabut laporan nya itu tadi agar kami bisa menambang kembali, intinya seperti itu,” tambahnya.

Sementara itu, Johan Murod Ketua DPD HNSI Bangka Belitung, saat menghadiri aksi damai dengan tegas mengatakan sangat mendukung tambang rakyat di jalan laut agar di buka kembali.

“Saya Sebagai Panglima Adat yang juga ketua HNSI Babel ketika mendengar ada masyarakat susah saya bertanggung jawab, saya harus membela rakyat,” tegasnya di tengah-tengah aksi damai masyarakat tambang.

Lanjutnya,”Yang paling penting saya salah satu Sekretaris presidium perjuangan pembentukan provinsi Bangka Belitung. Kita orang orang presidium waktu berjuang sadar sesadar sadarnya rakyat Bangka Belitung harus sejahtera. Bahkan orang yang dari luar menambang tidak kita ganggu, nah ini orang menambang di kampung sendiri kita stop, Kita harapkan kita bisa rundingkan secara baik-baik dengan bapak bapak polisi agar bisa buka kembali, sehingga UMKM hidup, tokoh tokoh hidup, masyarakat hidup. Kalo sore ini bisa nambang kita nambang, dengan bapak kapolres dengan segala kebijaksanaan nya agar mengizinkan masyarakat untuk menambang kembali, demi kesejahteraan masyarakat,” tuturnya.

Aksi damai tersebut di tutup dengan penandatanganan petisi mendukung aktivitas tambang di tiga lokasi tersebut. Penandatanganan di mulai oleh Johan Murod dan di ikuti oleh Ratusan Masyarakat mendukung agar tambang rakyat bisa di buka kembali. (Red)


Eksplorasi konten lain dari Journalarta

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Related Posts