DaerahOPINI

Upaya Domestikasi Ikan Endemik Asal Babel yang Terancam Punah

Pangkalpinang, Journalarta.com – Parosphromenus deissneri atau lebih dikenal dengan nama internasional Licorice gourami merupakan spesies air tawar Endemik yang hanya ada di Pulau Bangka, Indonesia.

Saat ini keberadaan spesies Parosphromenus deissneri di alam sudah terancam dan bahkan IUCN Red List of Threatened Species mengkategorikan spesies ini sebagai spesies yang terancam punah (Endangered) di Tahun 2020.

Ancaman kepunahan yang dialami oleh Parosphromenus deissneri tidak terlepas dari akibat atau dampak penambangan timah terbuka yang telah beroperasi di Pulau Bangka sejak abad ke-18.

Telah banyak kajian yang dilakukan mengenai dampak dari penambangan timah terbuka, dimana aktivitas pertambangan ini telah melibatkan deforestasi dan penggalian tanah yang menyebabkan degradasi hutan yang berdampak ke kualitas sungai sehingga spesies ikan yang menghuni sungai-sungai tersebut ikut terkena dampaknya.

Secara ekstrem spesies ini mulai terancam kehilangan habitat alami dan tidak mampu bertahan dari penurunan kualitas lingkungan akibat pencemaran kimiawi dan perubahan fisik ekosistem sungai yang membuat sungai rentan terhadap degradasi dan hilangnya keanekaragaman hayati salah satunya spesies Endemik Parosphromenus deissneri.

Terlepas dari kenyataan bahwa spesies ini telah terancam punah dan mungkin statusnya akan meningkat menjadi punah di alam liar dalam beberapa dekade kedepan, akan tetapi hingga saat ini belum ada tindakan konservasi secara institut dan kegiatan domestikasi untuk mempertahankan dan atau meningkatkan jumlahnya populasi Parosphromenus deissneri di alam liar.

Kemudian Tim Pengabdian dari Universitas Bangka Belitung yang di Ketuai oleh Fitri Sil Valen dan dengan anggotanya Hartoyo Notonegoro dan Rostiar Sitorus serta dibantu oleh 5 orang mahasiswa jurusan akuakultur yaitu Raihan Aliefani Alfian, Destra Ramadhanu , Akhlakul Kanaah , Agus Miftahudin Hafidz, Mustobi Prananda melakukan upaya domestikasi ikan Parosphromenus deissneri dengan memanfaatkan teknik dan prinsip Biotope.

Kegiatan ini didanai oleh Universitas Bangka Belitung melalui program “Pengabdian masyarakat Tingkat Fakultas” yang turut mitra yang sudah sangat bersahabat dengan ikan-ikan Endemik ini yaitu Yayasan Ikan Endemik Bangka Belitung yang di Ketuai oleh Ari Sabri.

Kami melakukan pendampingan terhadap Yayasan Ikan Endemik bangka Belitung untuk kegiatan domestikasi Parosphromenus deissneri menggunakan prinsip dan teknik Biotope untuk meningkatkan kapasitas adaptasi dan reproduksi Parosphromenus deissneri, karena dengan begini spesies tersebut akan percaya bahwa mereka sedang berada pada habitat aslinya.

Kegiatan ini sudah berlangsung dari bulan April hingga Juli Tahun 2023 di laboratorium ikan Endemik Bangka Belitung.

Kami merancang konsep Biotope menggunakan akuarium dengan dimensi 200 cm x 100 cm x 50 cm. Biotope kemudian dilengkapi dengan tanaman air, akar, ranting, daun mati, pasir, batu, kerikil, dan air yang mengandung plankton alami sebagai unsur biotik dan abiotik. Sebagai permulaan, sebanyak 40 ekor induk Parosphromenus deissneri yang terdiri dari 18 ekor induk jantan dan 22 ekor induk betina dimasukkan ke dalam akuarium untuk di budidayakan secara massal.

Kami menyediakan pakan alami berupa Artemia salina, Moina sp, dan Tubifex sp. untuk diberikan kepada induk dan benih Parosphromenus deissneri yang secara teratur ditebar di kolam pemeliharaan.

Selama 3 bulan upaya domestikasi, tingkat kelangsungan hidup induk adalah 90%, dan jumlah induk yang bertahan adalah 36 dari 40 induk awal. Kematian induk ini sangat wajar terjadi pada spesies-spesies yang lemah dan tidak mampu beradaptasi dalam Biotope akuarium. Dari 36 ekor indukan yang dipelihara selama 3 bulan, kami berhasil mengembangbiakan anakan sebanyak 20 ekor benih yang sehat.

Dengan berhasilnya upaya domestikasi dan pengembangbiakan ikan Endemik Pulau Bangka “Parosphromenus deissneri” yang terancam punah, kami berharap dapat mewujudkan keberhasilan upaya konservasi baik secara insitu dan exsitu dan mempertahankan keberlangsungan kegiatan ini, sehingga Bangka Belitung dapat terus mempertahankan dan mewariskan eksistensi ikan Endemik “Parosphromenus deissneri”.

Tidak hanya sampai disana, Tim dari Universitas bangka Belitung bersama dengan Yayasan Ikan Endemik bangka Belitung akan terus berkomitmen untuk melakukan upaya Domestikasi dan Konservasi Ikan-Ikan Endemik asal Bangka Belitung.(*)

 

Penulis: Fitri Sil Valen, M.P

(Ketua Tim Pengabdian dari Universitas Bangka Belitung)


Eksplorasi konten lain dari Journalarta

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Related Posts