DaerahNews

HIMPAUDI Serahkan Bantuan Buku PAUD Ke Perpustakaan Tana Toraja

HIMPAUDI Serahkan Bantuan Buku PAUD Ke Perpustakaan Tana Toraja

 

Sulawesi Selatan, Journalarta.com – Dalam rangka mendukung pemerintah daerah melalui “Gerakan Sejuta Buku”, Pengurus Daerah HIMPAUDI Kabupaten Tana Toraja serahkan bantuan buku PAUD Ke Perpustakaan yang baru diresmikan, Kamis (2/6/22).

Donasi Buku yang dikumpulkan dari anggota HIMPAUDI ini diserahkan langsung oleh Pengurus Daerah HIMPAUDI Tana Toraja dan diterima oleh Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Tana Toraja.

Kegiatan donasi buku yang dilakukan oleh PD HIMPAUDI Tana Toraja juga bertujuan untuk menyiapkan referensi bagi Guru dan Tenaga Pendidik PAUD di Kabupaten Tana Toraja dalam rangka meningkatkan serta membangun budaya literasi pada anak, perlu ditanamkan sejak dini pengenalan aksara dengan cara bermain serta menyenangkan.

Hal ini yang harus dilakukan karena seorang memang harus memiliki budaya literasi sejak dini. Namun tentunya belajar literasi atau pengenalan aksara tetap harus disesuaikan dengan tumbuh kembang anak.

Seiring dengan dikukuhkannya Ketua Himpaudi Kabupaten Tana Toraja sebagai Bunda Literasi maka HIMPAUDI menghimbau kepada pendidik PAUD kiranya dapat menjadi pelopor dari Budaya Literasi.

Pada kesempatan tersebut, Sekertaris Himpaudi Kabupaten Tana Toraja Muchlis Ahmadi, S.Si, M.Si mengatakan bahwa berbagai jenis judul buku yang diserahkan kepada Perpustakaan kiranya dapat menjadi literatur bagi Pendidik PAUD demi terwujudnya Budaya Literasi.

” Pendidik PAUD harus memahami bahwa pendidikan literasi anak tentunya akan berbeda sejak dini,” ujarnya.

“Pada usia dini, anak tidak bisa langsung diajari membaca huruf atau teks. Kita perlu menegaskan, bahwa pendidikan literasi usia dini harus memperhatikan prinsip pertumbuhan anak, di mana anak tumbuh berkembang dan bermain. Selama ini pendidikan literasi pada anak usia dini masih sering salah kaprah, ” timpal Muchlis.

Lebih lanjut dikatakan Muchlis, salah satu alasan penyebab pendidikan literasi yang salah adalah ekosistem pendidikan yang tidak mendukung sesuainya pendidikan literasi pada anak usia dini saat ini masih terdapat perbedaan persepsi antara guru PAUD dan SD mengenai pengertian literasi pada anak yang masih perlu disamakan.

Di satu sisi, katanya, guru PAUD mengajarkan literasi secara bermain, sementara di SD kemampuan literasi dituntut secara paripurna.

“Selain itu, kehadiran pojok baca itu diharapkan mampu mengurangi penggunaan gadget atau gawai yang berlebihan pada anak,” pungkasnya. (Red.Bara)


Eksplorasi konten lain dari Journalarta

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Related Posts