PANGKALPINANG, JOURNALARTA.COM – Penjabat (Pj) Wali Kota Pangkalpinang membuka rapat koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (Rakor TPPS) Kota Pangkalpinang, Selasa (16/7/2024) di ruang OR kantor wali kota.
Kegiatan ini diikuti sejumlah kepala OPD, camat serta lurah yang ada di kota Pangkalpinang. Selain itu adanya penandatanganan MoU antara Pemkot Pangkalpinang dengan Universitas Anak Bangsa terkait penanganan stunting.
Prevalensi stunting di Kota Pangkalpinang turun menjadi 1,24 persen dari 20,7 persen pada tahun 2023 dengan Survei Kesehatan Indonesia (SKI).
Pj Wako Lusje Anneke Tabalujan mengatakan, pengendalian dan penanganan stunting merupakan tugas dari semua stakeholder.
“Bukan hanya anak-anak saja yang perlu perhatian dalam kasus ini, tetapi juga ibu hamil untuk mengantisipasi stunting pada 1000 hari pertama kehidupan anak,” ujarnya.
“Semua stakeholder kita kerahkan dan terlibat dalam penanganan stunting. Kita akan lanjutkan treatment untuk stunting ini, lanjutkan pola pemberian makanan sehat seperti susu, telur dan biscuit,” imbuhnya.
Lusje juga mengatakan, Pemkot Pangkalpinang terus berupaya menciptakan langkah-langkah kreatif menurunkan stunting hingga nol.
Rakor TPPS ini sebagai komitmen bersama berdukung upaya pencegahan stunting, menjalin kerja sama dengan perguruan tinggi dalam pencegahan stunting dan mengetahui capaian evaluasi intervensi stunting pada Juni lalu.(Diskominfo Pangkalpinang)
Eksplorasi konten lain dari JournalArta
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.